Pembunuh Bayaran Tersadis di Dunia

Agen Poker Online - Angka kriminalitas yang semakin meningkat di era modern ini, banyak membuat semua orang semakin waspada dan berhati-hati terhadap segala kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kejahatan.

Namun terkadang, kejahatan terjadi di saat yang paling tidak diduga sama sekali, termasuk pelaku kriminal itu sendiri. Terlebih di zaman modern ini sudah banyak orang yang mau melakukan sesuatu asalkan dibayar dengan mahal.

Seperti para pembunuh bayaran yang menawarkan jasanya bagi orang-orang yang ingin membalaskan sakit hatinya kepada seseorang atau yang ingin melampiaskan kemarahannya tetapi tidak berani melakukannya sendiri.

Para pembunuh bayaran ini pun beragam, ada yang memang sudah menjadi bisnis keluarga turun temurun, tetapi juga ada yang berpenampilan biasa meskipun sebenarnya adalah seorang psikopat.

Berikut daftar pembunuh bayaran di dunia yang terkenal akan reputasi kesadisannya.


1. Thomas Pitera

Thomas dilahirkan di kota New York, Amerika pada tanggal 2 Desember 1954. Ia merupakan mantan pembunuh bayaran kelompok mafia keluarga Bonanno. Thomas dikenal sebagai sosok yang ganas dan pembunuh sadis yang sangat senang membunuh orang-orang.

Ia menjadi tersangka dalam banyak kasus, yang dihitung mencapai total lebih dari 1.200 kasus pembunuhan. Thomas sendiri dikenal sebagai pengguna berbagai macam bela diri terutama karate ketika bertarung dengan lawan-lawannya, yang dipelajarinya sejak usia muda. Dari sanalah ia mendapatkan julukan "Si Karate Tommy".

Semasa hidupnya sebagai pembunuh bayaran, korban yang berhasil dibunuh, akan diambil perhiasan dan pakaiannya untuk dijadikan sebagai pajangan yang menjadi kepuasan dan kebanggaan tersendiri baginya.

Pada tahun 1990, Thomas akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.


2. Jose Manuel Martinez

Tidak ada yang menyangka jika pria tua yang berusia 53 tahun ini adalah seorang pembunuh keji. Martinez sendiri sebelumnya dikenal sebagai El Mano Negra atau Tangan Hitam di sebelah selatan kota Tulare, yang juga bertanggung jawab atas lebih dari 30 kasus pembunuhan nasional.

Martinez yang mengaku sebagai pembunuh bayaran salah satu kartel narkoba dan penagih hutang ini, didakwa dengan penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat atas pembunuhan terhadap sembilan orang di kota California antara tahun 1980 sampai 2011.

Dari sembilan pembunuhan tersebut, lima diantaranya karena masalah keuangan. Martinez mengakui telah membunuh dua orang di kota Florida, dimana ia sedang menagih hutang kepada mereka atas perintah sebuah mafia kartel narkoba dan dijanjikan 25% dari hasil menagih tersebut.


3. Richard Kuklinski

Richard Leonard Kuklinski adalah seorang pembunuh bayaran Amerika, yang terbukti telah membunuh 6 orang, meskipun dalam kesaksiannya, ia mengaku telah membunuh lebih dari 200 orang.

Walaupun sudah membunuh banyak orang, Kuklinski tidak dianggap sebagai pembunuh berantai. Diketahui bahwa Ia bergabung menjadi anggota mafia kejahatan di kota Newark, New Jersey dan New York di bawah dua keluarga mafia.

Kuklinski mendapat julukan sebagai "The Iceman" karena setiap melakukan pembunuhan, korban akan dibekukan untuk menutupi jejak waktu kematiannya.

Selain dikenal dengan sebutan tersebut, ia juga dipanggil "The One Man Army" dan "Sang Iblis" oleh teman-teman satu gengnya karena reputasinya yang menakutkan serta fisiknya yang besar.

Meskipun Kuklinski dikenal sebagai pembunuh yang sadis, namun ia mempunyai "prinsip" untuk tidak membunuh perempuan dan anak-anak. Ia akhirnya ditangkap pada tahun 1986. Bahkan anak dan istrinya pun tidak menyadari bahwa ia adalah seorang pembunuh yang kejam.

Kisah hidupnya yang dipenuhi dengan aksi kriminal tersebut dijadikan film dokumenter dan buku biografi yang berdasarkan dari hasil penyelidikan dan wawancara dirinya setelah ia ditangkap.


4. Alexander Solonik

Pria yang bernama asli Alexander Viktorovich Solonik yang lahir pada 16 Oktober 1960 di Kurgan, Uni Soviet (sekarang Rusia) ini merupakan seorang gangster Rusia yang terkenal akan reputasinya sebagai pembunuh bayaran yang kejam.

Sejak kecil ia sudah memilki ketertarikan yang besar terhadap seni bela diri dan senjata api. Setelah menamatkan sekolahnya, Solonik lalu bergabung dengan pasukan militer. Tak sampai 6 bulan lamanya, ia kemudian dikeluarkan dari militer akibat melakukan kekerasan ekstrem kepada rekannya, dan saat itu juga ia langsung pulang menuju ke rumah.

Perjalanan karir kriminalnya dimulai saat ia dijebloskan ke penjara atas kasus pemerkosaan. Setelah itu ia bergabung dengan organisasi kejahatan lokal dan berperan sebagai pembunuh bayaran.

Namanya mulai terkenal di dunia gangster mafia setelah ia berhasil membunuh sejumlah para elite mafia di Rusia, yang mana menjadikannya sebagai target utama para penegak hukum.

Suatu hari di tahun 1995, terjadi baku tembak antara kelompok mafia Solonik dengan pihak berwajib, yang akhirnya membuat ia tertangkap dan di penjara. Namun, ia berhasil melarikan diri untuk kedua kalinya, dan tidak pernah terlihat lagi sejak itu.

Setelah lama tak terdengar beritanya, ia pun dikabarkan terlihat di negara Yunani, dan diisukan sedang membangun kerajaan mafianya disana.

Pada bulan Februari 1997, media surat kabar Yunani memberitakan tentang kematian seorang warga Rusia tanpa identitas yang ditemukan tewas tercekik.

Meskipun belum ada kepastian tentang identitas mayat tersebut, namun pihak kepolisian setempat tetap mengidentifikasikannya sebagai Solonik, buronan gangster Rusia nomor satu yang paling dicari itu.


5. Giovanni Brusca

Pria yang lahir di San Giuseppe Jato, Italia ini merupakan seorang anggota mafia besar yang terkenal di masa itu, Keluarga Siccilian. Ia telah membunuh banyak orang, antara 100-200 orang yang sudah diketahui pihak kepolisian, dan dianggap masih lebih banyak lagi dari jumlah tersebut.

Perawakan yang tidak terawat dan berjanggut lebat, Brusca dikenal dengan nama "U' Verru" atau il Porco atau il Malale selama karir mafianya. Yang paling menghebohkan saat itu adalah saat Brusca membunuh seorang jaksa anti mafia, Giovanni Falcone pada tahun 1992, dimana anggota mafia lain tidak berani "menyentuh" pihak penegak hukum.

Kekejamannya mulai terdengar ke seluruh penjuru Italia, saat ia menculik seorang anak laki-laki berumur 11 tahun di bulan November 1993, yang merupakan anak dari mantan anak buahnya, Santino Di Matteo, yang juga ikut dalam aksi pembunuhan jaksa Falcone.

Brusca menculik anak itu karena ayahnya telah berkhianat dan bersedia bersaksi untuk kepolisian agar dapat menangkap dirinya. Ia melakukan hal itu agar Di Matteo mau menarik kembali kesaksiannya dan "diam" saat diinterogasi pihak berwenang.

Namun, apapun hal yang dilakukan Di Matteo tidak akan mengembalikan nyawa anak kesayangannya. Anaknya telah dibunuh secara kejam oleh Brusca dengan cara dicekik sampai mati. Kemudian tubuhnya diletakkan di dalam sebuah drum penuh cairan asam (Acid) agar menjadi hancur.

Pada tanggal 20 Mei 1996, Brusca berhasil ditangkap di sebuah rumah kecil bersama dengan keluarganya dan dijatuhi hukuman seumur hidup. Sejak saat itu, ia mulai menjadi informan kepolisian dan mengungkap banyak kegiatan mafia yang terorganisir.

Di tahun 2004, ia mendapatkan perlakuan "khusus" yaitu boleh keluar dari penjara selama satu minggu setiap 45 hari sekali untuk mengunjungi keluarganya. Hal itu pun lantas memicu kemarahan kerabat para korban yang pernah dibunuhnya karena dianggap tindakan yang terlalu "lembut" terhadap seorang pembunuh sadis dan kejam tersebut.